Tuesday, April 05, 2011

Antara AMAN dan IMAN


Rasa aman ini tak bisa dibeli. Satu negeri yang rasa amannya tercabut akan diliputi kekhawatiran dan ketakutan. Tercabutnya rasa aman adalah bentuk adzab yang dikirim Allah. Musuh-musuh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengalami hal ini. Walaupun jumlah dan kekuatan mereka cukup bisa membuat mereka disebut adikuasa atau adidaya, namun Allah kirim rasa takut dan khawatir pada mereka sebulan sebelum muslimin masuk wilayah mereka. Rasa aman adalah hal pertama yang dicabut Allah saat hendak membinasakan orang kafir.

Saat rasa aman ini tercabut, dimana-mana yang ada adalah rasa takut dan khawatir. Di jalan, di tempat kerja, di tempat hiburan, dan juga bahkan di tempat ibadah. Orang jual beli tak lagi aman. Berurusan dengan apapun tak aman. Naruh mobil, motor bahkan onthelpun tak lagi aman. Bahkan sekedar diambil sampahnya pun tak lagi aman, ketika pandangan penuh curiga dialamatkan pada pemulung yang diantaranya terdapat oknum yang pernah khianat.
Aman dan iman adalah dua hal yang berhubungan. Saat tak ada iman, akan muncul tindakan orang-orang yang mencabut rasa aman. Rasa aman akan diturunkan Allah ke tengah-tengah penduduk negeri, saat penduduk negeri itu menghadirkan perilaku iman. Perilaku yang terjaga dengan iman mencegah orang melakukan hal-hal tercela yang berakibat tercabut rasa aman.
Sayangnya pembahasan tentang pentingnya iman tak lagi gencar. Orang sibuk membuat pagar-pagar yang mengandalkan pengawasan manusia. Selain tak murah, manusia masih bisa dibeli, yang berakibat sang pengawas dan yang diawasi bergotong royong merobohkan rasa aman.
Tanpa basa-basi: mari kita gencarkan bicara pentingnya iman. Dan tentu saja iman yang diikuti amal sholeh. Dengan itu Allah akan turunkan keamanan dan rasa aman. Siapa sih yang merasa tidak aman saat yang menjaga adalah Allah?
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…..!” demikian potongan nasehat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

(pitutur.net)

design by :
Gank Cepex Raya
chat mig33: nantowow
@ AMPUH 2008-2010
Support
mr. kendhin